Arsip

  • FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR SUMUR GALI DI PEMUKIMAN (STUDI DESA CIBEREUM KECAMATAN BANJAR)
    Vol 1 No 1 (2018)

    Isyeu Sriagustini
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Sumber kehidupan diantaranya adalah air, selain sebagai media penularan penyakit (water borne disease). Water borne disease meliputi penyakit-penyakit: tifoid, kholera, diare dan hepatitis infeksiosa. Keberadaan bakteri di dalam air disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan menjelaskan beberapa faktor yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis air sumur gali di suatu wilayah permukiman, mengkaji pengaruh jarak sumber pencemar, jumlah sumber pencemar, kondisi bangunan fisik sumur yang paling mempengaruhi kandungan bakteriologis air sumur gali, mengkaji pengaruh perilaku pemakai sumur gali dalam pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap kandungan bakteriologis air sumur gali dan memberikan saran/masukan pengelolaan lingkungan dalam pembangunan bangunan fisik sumur gali di Desa Cibereum Kecamatan Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu observasional research dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan purposive, proporsional, dan random sampling (multistate), keseluruhan sampel yang diambil berjumlah 40 buah. Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi dianalisis dengan statistik korelasi dan regresi. Analisis statistik tersebut menghubungkan kandungan bakteriologis air sumur gali (total coliform) dengan faktor jarak sumur gali dengan sumber pencemar, jumlah sumber pencemar, konstruksi/bangunan sumur gali, perilaku pemakai sumur gali dalam bentuk pengetahuan, perilaku pemakai sumur gali dalam bentuk sikap serta perilaku pemakai sumur gali dalam bentuk tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara kandungan bakteriologis air sumur gali dengan konstruksi/bangunan sumur gali (p value = 0,002) dan perilaku dalam bentuk praktek (p value = 0,001) memberikan pengaruh dan sumbangan yang signifikan.
    Kata kunci : perilaku, kandungan bakteriologis, air sumur gali, korelasi, regresi linier.

  • HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA WARINGINSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGENSARI II KOTA BANJAR
    Vol 3 No 2 (2020)

     Supriyatun, Kurniawati, Nur Hasanah

    ABSTRAK

    Anemia merupakan masalah kehamilan yang paling banyak terjadi di negara berkembang, terutama anemia defisiensi zat besi yang disebabkan oleh beberapa faktor risiko diantaranya sosial ekonomi, budaya, nutrisi, serta penyakit parasit seperti malaria. Umumnya, faktor sosial ekonomi menjadi masalah yang dihadapi negara berkembang, ditambah dengan opini masyarakat yang menganggap anemia merupakan kondisi yang wajar pada kehamilan sehingga hal tersebut berkontribusi terhadap tingginya prevalensi anemia selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Desa Waringinsari Wilayah Kerja Puskesmas Langensari II Kota Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional atau asosiasi dengan pendekatan cross sectional dengan responden sebanyak 89 orang yang dipilih dengan metode total sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar cheklist. Hasil uji statistic diperoleh nilai ρ value = 0.721 > α 0,05, hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di desa waringinsari wilayah kerja puskesmas langensari II kota banjar tahun 2021.

                Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan program penyuluhan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan melalui penyediaan media cetak berupa leaflet, booklet maupun media elektronik serta tindakan promotif dalam menghadapi masalah anemia.

    Kata Kunci      : kehamilan, status sosial ekonomi, anemia.

  • HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD MELATI 2 KELURAHAN KARANGPANIMBAL KECAMATAN PURWAHARJA KOTA BANJAR
    Vol 1 No 1 (2018)

    Abdurrauf
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Stimulasi diperlukan untuk mengarahkan perkembangan, mencegah terjadi keterlambatan perkembangan dan mencerdaskan anak. Stimulasi pasca indra penting untuk kecerdasan ibarat pesawat telepon, manfaat stimulasi adalah mengembangkan hubungan (network) antara satu syaraf dengan syaraf lain. Periode penting dalam perkembangan anak adalah masa balita, karena masa ini perkembangan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis dimana diperlukan rangsangan dan stimulasi yang berguna agar potensi anak berkembang. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan menggunakan cross sectional. Dari hasil analisa terlihat bahwa dari 36 ibu yang memberikan stimulasi aktif lebih banyak yang perkembangan anaknya dalam kategori abnormal 7 orang (38.8%), meragukan 5 orang (27,8%) dan tidak dapat di test sebanyak 1 orang dengan hasil p-value sebesar 0,000. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi ibu dengan perkembangan anak, untuk itu disarankan agar Paud melati dapat memberikan bimbingan kepada ibu peserta didik, untuk selalu memberikan stimulasi sehingga perkembangan anak menjadi normal.
    Kata kunci: Stimulasi, Perkembangan

  • HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUANG TERATAI II RSUD KOTA BANJAR TAHUN 2013-2015
    Vol 1 No 1 (2018)

    Djaja S
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Jurnal Kesehatan Mandri Aktif Volume 1 Nomor 1, 01 April 2018, Halaman 53-56
    Abstrak. Abortus merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Kejadian abortus di BLUD RSU Kota Banjar meningkat dari tahun sebelumnya yaitu pada periode Januari 2013-Desember 2013 sebanyak 125 kasus diantaranya abortus inkomplit 68 kasus, abortus imminens 53 kasus dan missed abortion 4 kasus. Salah satu faktor yang merupakan penyebab terjadinya abortus adalah umur ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status sosial ekonomi dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Langensari I Kota Banjar Tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Populasi dalam penelitian sebanyak 496 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh sehingga 496 orang dijadikan sampel. Hasil analisa data menunjukkan Usia ibu hamil di Ruang Teratai II BLUD RSU Kota Banjar Tahun 2013-2015 paling banyak berusia 20-35 tahun yaitu 274 orang (55,2%). Kejadian abortus inkomplit di Ruang Teratai II BLUD RSU Kota Banjar sebanyak 224 orang (45,2%). Ada ada hubungan usia ibu dengan kejadian abortus inkomplit di Ruang Teratai II BLUD RSU Kota Banjar Tahun 2013-2015 dengan -value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
    Kata kunci: usia; abortus; inkomplitus.

  • GAMBARAN PERANAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU HIDUP SEHAT LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    Vol 1 No 1 (2018)

    Fenty Rosmala
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Menua adalah proses alami yang disertai penurunan fungsi organ tubuh, perubahan emosi secara psikologi dan kemunduran kognitif sehingga untuk menjalankan aktivitas lansia sering mengalami hambatan. Keluarga yang mempunyai lansia, perlu meningkatkan kepedulian dan perannya dalam melayani mereka agar lansia bisa nyaman dan bahagia dalam menjalani hidupnya. Peranan keluarga dalam pembinaan lansia berupa memenuhi kebutuhan ekonomi, psikososial dan kesehatan fisik, nutrisi makanan serta berupaya mendorong lansia agar tetap berperilaku hidup sehat sehingga tercapai kualitas hidup lansia yang optimal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei deskriptif yang bertujuan menggambarkan peranan keluarga terhadap perilaku hidup sehat lansia di wilayah kerja Puskesmas Purwaharja II Kota Banjar Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan upaya yang dilakukan keluarga dalam mengingatkan lansia agar selalu menjaga kebersihan mulut (92,5%) dan gigi (89,6%), menganjurkan lansia untuk menyikat gigi dua kali sehari (87,7%), mengingatkan mencuci rambut (67,9%), mengingatkan memotong kuku (72,6%), menjaga kebersihan mata (93,4%), mengingatkan menjaga kebersihan alat kemaluan (88,7%), menyediakan penerangan di ruang tidur lansia (99,1%) dan menyiapkan ventilasi yang baik di ruang tidur lansia (99,1%).
    Kata kunci: Peranan Keluarga, Keluarga, Perilaku Hidup Sehat Lansia

  • HUBUNGAN ANTARA JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH
    Vol 2 No 2 (2019)

    1Supriyatun, 2Rina Diana
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Abortus merupakan kegawatdaruratan yang berdampak pada kejadian perdarahan dan infeksi yang dapat menyebabkan kematian ibu. Kejadian abortus di Indonesia diperkirakan sekitar 2 – 2,5 % dari jumlah kehamilan setiap tahun. Dari data Kemenkes pada tahun 2017 jumlah kematian ibu yang terjadi 21,7 % terjadi karena abortus, terjadi peningkatan dari kejadian tahun 2016 yaitu sebesar 18,5 %. Jarak kehamilan merupakan salah satu factor predisposisi terjadinya abortus dilihat dari faktor maternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik asosiatif dengan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin sebanyak 2009 responden. Penentuan jumlah sampel menggunakan tekhnik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Instrument yang digunakan adalah lembar checklist, dengan analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil analisa data menunjukan jarak kehamilan kurang dari 2 tahun sebanyak 56 responden ( 58,9%), jarak kehamilan lebih dari dua tahun sebanyak 39 responden ( 41,15). Terdapat hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus dengan
    Kata Kunci : Jarak Kehamilan, Abortus

  • HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU PERSONAL HYGIENE DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI PUTERI DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO KOTA BANJAR
    Vol 2 No 2 (2019)

    1Fenty Rosmala 2Ai Siti Fatimah
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Skabies menduduki peringkat ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Penderita skabies banyak ditemukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, terutama pada santri puteri yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2016 sebanyak 40 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu menjadi 60 kasus (Poskestren Puteri, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor perilaku personal hygiene dan lingkungan dengan kejadian skabies pada santri puteri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian case-control. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh santri puteri yang menderita skabies yaitu sebanyak 60 kasus, dan populasi kontrol adalah seluruh santri puteri yang tidak menderita skabies yaitu sebanyak 664 santri puteri. Sampel yang diambil sebanyak 120 santri puteri yang terdiri dari 60 kelompok kasus dan 60 kelompok kontrol, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian pada kelompok kasus didapatkan perilaku personal hygiene santri puteri sebagian besar mempunyai perilaku buruk sebesar 61,7%, ventilasi yang tidak memenuhi syarat sebesar 100%, kelembaban yang tidak memenuhi syarat sebesar 90,0%, dan pencahayaan yang tidak memenuhi syarat sebesar 86,7%, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan perilaku personal hygiene santri puteri sebagian besar mempunyai perilaku baik sebesar 63,3%, ventilasi yang memenuhi syarat sebesar 85,0%, kelembaban yang memenuhi syarat sebesar 95,0%, dan pencahayaan yang memenuhi syarat sebesar 95,0%. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara perilaku personal hygiene dengan kejadian skabies (0,006 < 0,05), ventilasi dengan kejadian skabies (0,000 < 0,05). kelembaban dengan kejadian skabies (0,000 < 0,05) dan pencahayaan dengan kejadian skabies (0,000 < 0,05).
    Kata kunci : Perilaku Personal Hygiene, Ventilasi, Kelembaban, Pencahayaan,
    Kejadian Skabies.

  • PENGARUH PELAKSANAAN DISTRAKSI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST HERNIORAPHY
    Vol 1 No 1 (2018)

    Sri Wianti
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Salah satu bentuk atau cara mengatasi nyeri secara non farmakologis adalah distraksi. Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri. Ada empat tipe distraksi, yaitu distraksi visual, misalnya membaca atau menonton televisi. Distraksi auditori, misalnya mendengarkan musik. Distraksi taktil, misalnya menarik nafas dan massase. Distraksi kognitif, misalnya bermain puzzle (Smeltzer & Bare, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksana distraksi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post hernioraphy di Rumah Sakit se-Kota Banjar. Hasil penelitian yaitu yaitu nyeri pada saat pre test bahwa dari 20 responden paling banyak dengan nyeri kategori sedang sebesar 55,0 % atau sebanyak 11 orang, nyeri pada saat post test dapat diketahui bahwa dari 20 responden paling banyak dengan nyeri kategori sedang sebesar 90,0% atau sebanyak 18 orang, ada pengaruh pelaksanaan distraksi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post hernioraphy di Rumah Sakit se-Kota Banjar dengan p value sebesar 0,005 lebih kecil dari =0,05.
    Kata kunci: Nyeri, Hernioraphy, Distraksi, Musik Klasik

  • FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA WARINGINSARI KECAMATAN LANGENSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGENSARI II
    Vol 2 No 1 (2021)

     

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA WARINGINSARI KECAMATAN LANGENSARI WILAYAH KERJA

    PUSKESMAS LANGENSARI II 

     

    Oleh

    Aneng Yuningsih

    Iami Latifah

     

    Abstrak. Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada lansia di desa waringinsari kecamatan langensari wilayah kerja puskesmas langensari II. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, menggunakan desain pendekatan Cross Sectional. Menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu sebanyak 56 Lansia. Populasi adalah seluruh Lansia dengan hipertensi sebanyak 127 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu Simple Random Sampling, sehingga sampel sebanyak 56 Lansia.

     Faktor-faktor yang diteliti adalah Riwayat pada keluarga,obesitas,dan stress. Variabel Riwayat pada keluarga dalam kategori Ada Riwayat sebanyak 53 orang (94,6%) dan dalam kategori Tidak Ada Riwayat yaitu sebanyak 3 orang (5,4%). Kemudian pada variabel Obesitas dalam kategori Obesitas sebanyak 28 orang (50%) dan dalam kategori Tidak Obesitas sebanyak 28 orang (50%). Dan pada variabel Stress dalam kategori Tidak Stress sebanyak 2 orang (3,6%), kategori Stress ringan 46 orang (82,1%), dan kategori Stres berat sebanyak 8 orang (14,3%). Hasil penelitian dari 3 variabel (Riwayat pada keluarga,Obesitas,dan Stress) terdapat 1 variabel yang berhubungan yaitu faktor Riwayat Pada Keluarga dengan hasil p value=0,00. serta 2 variabel yang tidak berhubungan yaitu Obesitas dan Stress. Disimpulkan bahwa hanya terdapat 1 variabel yang berhubungan yaitu faktor Riwayat Pada Keluarga.

    Kata Kunci      : Hipertensi,Faktor-faktor,Lansia

  • PENGARUH DISPOSISI IMPLEMENTOR TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BANJAR PROVINSI JAWA BARAT
    Vol 2 No 1 (2019)

    Nandang Wahyu
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    ABSTRAK. Merokok sangat berbahaya dan merusak kesehatan baik bagi perokok aktif maupun orang- orang yang berada disekitar perokok tersebut. Tindak lanjut dari adanya dampak rokok bagi kesehatan manusia dan lingkungan maka pemerintah membuat peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok. Implementasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disposisi implementor terhadap implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar Provinsi Jawa Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kausalitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala OPD di Kota Banjar sebanyak 29 orang. Tekhnik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, oleh karena itu jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 29 orang. Hasil penelitian menunjukkan disposisi implementor di OPD Kota Banjar belum mencapai nilai maksimal.Implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar Provinsi Jawa Barat belum mencapai nilai maksimal. Ada pengaruh disposisi implementor terhadap implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar Provinsi Jawa Barat dengan t hitung sebesar 4,369 > t tabel 1,70 dan F hitung 19,092 > F tabel 4,210 serta nilai sig sebesar 0,000 < alpha 0,05. Perlunya sosialisasi pemberlakuan kebijakan KTR yang gencar termasuk penguatan Sumber Daya Manusia penegakan Perda Kawasan Tanpa Rokok.
    Kata Kunci : Merokok, Disposisi Implementor

  • PENGARUH PENERAPAN METODE EDUKASI KESEHATAN TERHADAP EFIKASI DIRI PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DI BLUD RSU KOTA BANJAR
    Vol 1 No 1 (2018)

    Aneng Yuningsih
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Jurnal Kesehatan Mandri Aktif Volume 1 Nomor 1, 01 April 2018, Halaman 49-52
    Abstrak. Prevalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) baik di dunia maupun di Indonesia terus meningkat. Upaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit jantung diperlukan tindakan pencegahan dan penanganan dengan pendekatan multifaktoral dan dilakukan sepanjang kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode edukasi kesehatan terhadap efikasi diri pasien penyakit jantubg koroner (PJK) di RSUD Kota Banjar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest Postest Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Pennetuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total samping, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri pasien penyakit jantung koroner (PJK) di RSUD Kota Banjar sebelum intervensi edukasi kesehatan mendekati kurang yakin berada pada rentang 92,63 median 97 dan standae deviasi 9,32. Efikasi diri pasien penyakit jantung koroner (PJK) di RSUD Kota Banjar setelah intervensi edukasi kesehatan memiliki efikasi diri kurang yakin walaupun tampak peningkatan skor efikasi diri berada pada rentang setelah intervensi edukasi kesehatan adalah 119,07, median 120 dan standar deviasi 10,79. Ada pengaruh penerapan metode edukasi kesehatan terhadap efikasi diri pasien penyakit jantung koroner (PJK) di RSUD Kota Banjar dengan nilai p-value 0,001< alpha 0,05.
    Kata kunci: edukasi kesehatan; pjk; efikasi diri.

  • PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP NYERI PADA PASIEN YANG TERPASANG VENTILATOR MEKANIK DI RUANG ICU BLUD RSU MAJENANG KABUPATEN CILACAP
    Vol 3 No 1 (2019)

    PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP NYERI PADA PASIEN YANG TERPASANG VENTILATOR MEKANIK DI RUANG ICU BLUD RSU MAJENANG KABUPATEN CILACAP

     

    Oleh

    Yayi Siti Haeriyah

    Hartono

    Rehana Palupi

     

    Abstrak. Nyeri sulit diukur dan ditangani di ICU karena laporan langsung dari pasien merupakan hal penting dalam pengkajian. Nyeri merupakan pengalaman yang subyektif sehingga penilaian menjadi sangat penting. Tidak ada alat ukur objektif yang dapat memberikan penilaian yang memuaskan. Nyeri juga multidimensional termasuk persepsi nosiseptif dan ekspresi. Untuk itu, multiaspek dari rasa nyeri juga harus dipertimbangkan, termasuk sensorik, afektif dan dimensi kognitif.

    Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian studi korelasi. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang terpasang ventilator mekanik di ruang ICU BLUD RSU Majenang Kabupaten Cilacap sebanyak 10 orang setiap bulannya.

    Hasil penelitian nyeri pada pasien yang terpasang ventilator mekanik sebelum diberi terapi murrotal dengan kategori terbanyak adalah nyeri sedang sebanyak 5 orang (50%). Dan setelah diberi terapi murrotal dengan kategori Nyeri ringan sebanyak 6 orang (60%). Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Marginal Homogeneity test. didapat p value sebesar 0,006 lebih kecil dari alpha 0,05. Sehingga keputusannya adalah ada pengaruh terapi murrotal terhadap nyeri pada pasien yang terpasang ventilator mekanik di ruang ICU BLUD RSU Majenang Kabupaten Cilacap.

    Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang tehnik terapi Murottal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri ventilator mekanik. Bagi Rumah Sakit sebagai lembaga penyedia pelayanan di bidang kesehatan. Sekaligus sebagai bahan pembuatan SPO dalam penanganan nyeri menggunakan terapi Murrotal di Ruang ICU BLUD RSU Majenang. Dan dapat digunakan untuk evaluasi bagi Rumah Sakit dalam upaya meningkatkan pelayanan perawatan di ICU.

      Kata Kunci      :  Murrotal, Nyeri

  • PERBANDINGAN TINGKATAN HIPERTENSI PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN SENAM LANSIA DI KELURAHAN BOJONGKANTONG KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR
    Vol 2 No 1 (2019)

    Ide Suhendar
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Lansia akan dialami secara alamiah oleh setiap orang yang mencapai tingkat tersebut. Dengan bertambahnya usia maka kemampuan fisik dan mental, termasuk kontak sosial otomatis berkurang. Aspek kesehatan lansia seyoganya lebih diperhatikan mengingat kondisi anatomi dan faal organ-organ tubuhnya tidak sesempurna ketika berusia muda. Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantungbekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berada di dalam tubuh. Jenis dan ranangan penelitian yang digunakan adalah desain deskriftif bersifat comparative study yaitu metode dengan cara membandingkan persamaan untuk mencari faktor-faktor apa atau situasi bagaimana yang menyebabkan timbulnya peristiwa tertentu. Hasil analisa data bahwa rata-rata perbedaan tekanan darah lansia sebelum dilakukan aktivitas fisik senam lansia adalah 3.6071 dengan standar deviasi 0.73733. pada pengukuran kedua setelah dilakukan aktivitas fisik senam lansia didapatkan nilai rata-rata 2.2143 dengan standar deviasi 0.91721, sedangkan rata-rata tekanan darah pre dan post aktivitas fisik senam lansia didapatkan nilai rata-rata tekanan darah sistol 160.3 mmHg dan rata-rata diastol sebesar 95.3 mmHg, dan rata-rata tekanan darah post senam lansia didapatkan nilai rata-rata tekanan darah sistol 136.7 mmHg, dan nilai rata-rata tekanan darah diastol sebesar 85.0 mmHg. Kesimpulannya ada perbedaan tingkatan hipertensi pada lansia penderita hipertensi primer sebelum dan sesudah melakukan senam lansia di Kelurahan Bojongkantong Kecamatan Langensari Kota Banjar, dengan menggunakan Uji T didapatkan nilai p-value sebesar 0,000.
    Kata Kunci: Senam Lansia, Tekanan Darah.

  • PENGARUH PELAKSANAAN DISTRAKSI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST HERNIORAPHY DI RUMAH SAKIT SE-KOTA BANJAR
    Vol 1 No 1 (2018)

    Sri Wianti
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Jurnal Kesehatan Mandri Aktif Volume 1 Nomor 1, 01 April 2018, Halaman 9-12
    Abstrak. Salah satu bentuk atau cara mengatasi nyeri secara non farmakologis adalah distraksi. Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri. Ada empat tipe distraksi, yaitu distraksi visual, misalnya membaca atau menonton televisi. Distraksi auditori, misalnya mendengarkan musik. Distraksi taktil, misalnya menarik nafas dan massase. Distraksi kognitif, misalnya bermain puzzle (Smeltzer & Bare, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksana distraksi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post hernioraphy di Rumah Sakit se-Kota Banjar. Hasil penelitian yaitu yaitu nyeri pada saat pre test bahwa dari 20 responden paling banyak dengan nyeri kategori sedang sebesar 55,0 % atau sebanyak 11 orang, nyeri pada saat post test dapat diketahui bahwa dari 20 responden paling banyak dengan nyeri kategori sedang sebesar 90,0% atau sebanyak 18 orang, ada pengaruh pelaksanaan distraksi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post hernioraphy di Rumah Sakit se-Kota Banjar dengan p value sebesar 0,005 lebih kecil dari a=0,05.


    Kata kunci: nyeri; hernioraphy; distraksi; musik klasik.

  • 109 ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG DIMODERASI OLEH VARIABEL NILAI (Studi pada Pasien Instalasi Rawat RSUD Kota Banjar)
    Vol 1 No 1 (2018)

    Nandang Wahyu
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Albert Caruana yang menganalisis tentang pengaruh Kualitas pelayanan terhadap Kepuasan Pasien yang dimoderasi oleh variabel nilai. Penelitian dilakukan dalam bentuk survey, dimana metode pengambilan data menggunakan teknik wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang merupakan pasien rawat jalan RSUD Kota Banjar. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai probability (p) dan dikatakan signifikan apabila nilai p ≤ 0,05. Dengan kriteria tersebut terlihat semua jalur signifikan, dalam arti Kualitas Pelayanan berpengaruh (langsung) signifikan terhadap kepuasan pasien. Kualitas Pelayanan juga berpengaruh (langsung) signifikan nilai dan kepuasan pasien. Sedangkan nilai berpengaruh (langsung) signifikan terhadap kepuasan pasien. Apabila dilihat dari arahnya, semuanya adalah positif. Dengan demikian hasil pengujian signifikansi masingmasing variable beserta indikatornya adalah positif, maka kedua hipotesis yang diajukan dapat diterima.
    Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, dan Nilai.

  • GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN RISIKO DI PUSKESMAS LANGENSARI 2 KOTA BANJAR
    Vol 1 No 5 (2021)

    Kulfa Solehah, Nindy Kusmaayu Permatasari

    ABSTRAK

    Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung. Upaya pencegahan di perlukan untuk mengurangi angka kematian ibu. Deteksi awal pada kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk mencegah kehamilan risiko tinggi pada ibu hamil.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan risiko di Puskesmas Langensari 2 Kota Banjar.

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan data berupa skor atau angka hasil penelitian atau pengukuran. Jenis analisisnya adalah metode deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil risiko tinggi yang berkunjung ke Puskesmas Langensari 2 sebanyak 53 Orang dengan Teknik sampling yaitu menggunakan Teknik total sampling.

    Usia ibu hamil di Puskesmas Langensari 2 kota banjar didominasi oleh rentang usia 20-35 tahun yaitu sebesar 49.1%, pendidikan hamil didominasi oleh Pendidikan menegah sebesar 66.0%, status pekerjaan ibu hamil didominasi oleh ibu hamil yang tidak bekerja yaitu sebesar 66.0%, paritas ibu hamil didominasi oleh Primipara yaitu sebesar 54.7%, dan jarak kehamilan didominasi oleh kurang dari 2 tahun yaitu sebesar 54.7%

    Saran diharapkan dapat memberikan konseling terhadap ibu hamil untuk melakukan program hamil yang baik sesuai dengan arahan petugas Kesehatan.

    Kata Kunci : Karaktersitik, Faktor Risiko Kehamilan

  • FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU TUKANG OJEK DI TERMINAL BANJAR KOTA BANJAR TAHUN 2018
    Vol 1 No 1 (2018)

    Ide Suhendar
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru tukang ojek di terminal Kota Banjar tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru tukang ojek di terminal Kota Banjar tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah explanatory reseach (penelitian penjelas) dengan menggunakan pendekatan crossectional. Data primer diperoleh melalui wawancara, pengukuran kapasitas vital paru, pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada pada organisasi tukang ojek dan data tukang ojek di terminal Kota Banjar. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan tingkat kemaknaan =0,05. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru (p= 0,002) dan riwayat penyakit paru dengan kapasitas vital paru (p= 0,012). Tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan olah raga (p=0,150) dengan kapasitas vital paru, status gizi dengan kapasitas vital paru (p= 0,272), pemakaian APD (pernafasan) dengan kapasitas vital paru (p= 0,729), dan masa kerja dengan kapasitas vital paru (p= 0,689).
    Kata kunci: Kapasitas Vital Paru, Chi-square

  • HUBUNGAN TINGKAT TAHAPAN KELUARGA AKSEPTOR DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI MOW (METODE OPERASI WANITA) DI DESA MEKARHARJA KECAMATAN PURWAHARJA KOTA BANJAR TAHUN 2019
    Vol 2 No 1 (2020)

    Citra Puspitasari,  Supriyatun, Deuis Nurdiawati

    Prodi D3 Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar

    Email : [email protected]

     

     

    Keluarga Berencana adalah peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kehamilan, Peningkatan Kesejahteraan Keluarga, sehingga dengan konsep keluarga berencana, pasangan suami istri akan bisa lebih mengatur keturunan mereka sesuai dengan kesanggupan pasangan tersebut (Sandra,dkk. 297:2016).  Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis hubungan tahapan keluarga dengan penggunaan kontrasepsi MOW di desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan penelitian studi hubungan asosiatif dengan rancangan studi retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia subur (PUS) akseptor KB di Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar pada taun 2019 sebanyak 786 akseptor. Teknik sampling yang digunakan sistematik random sampling yang berjumlah 89 responden. Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ value = 0.005 < α 0,05, hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat tahapan keluarga dengan penggunaan MOW di desa Mekarharja kecamatan Purwaharja Kota Banjar tahun 2019. Disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat tahapan keluarga dengan penggunaan kontrasepsi MOW, maka berdasarkan hasil penelitian tersebut Langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan tahapan keluarga sejahtera melalui program kb MOW ini adalah dengan melakukan pendekatan secara individual kepada masyarakat dan memberikan pemahaman kepada mereka akan manfaat yang didapat setelah melakukan kb MOW.

     

    Kata Kunci     : Tahapan Keluarga Sejahtera dan Metode Operasi Wanita (MOW)

  • HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI (KELUARGA SADAR GIZI) DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR I KOTA BANJAR
    Vol 1 No 1 (2018)

    Supriyatun
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Pengetahuan Ibu tentang KADARZI menunjukan bahwa pengetahuan tentang KADARZI dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 41 orang (50,6%), dengan kategori cukup sebanyak 34 orang (41,9%), sedangkan dengan kategori baik sebanyak 6 orang (7,4%). Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 81 Ibu Balita usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar I Kota Banjar paling banyak berpendidikan SMP/MTs yaitu sebanyak 47 orang (58,0%), dan yang paling sedikit adalah SD/ MI sebanyak 4 orang (4.9%).Penelitian ini berjenis penelitian korelasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Rancangan Cross Sectional. Populasi sebanyak 433 ibu balita usia 3-5 tahun. Teknik sampling yang digunakan proporsional random sampling, sehingga sampel sebanyak 81ibu balita. Hasil analisis Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dengan Status Gizi Balita usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar I Kota Banjar menunjukkan ada hubungan secara statistik terdapat hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dengan Status Gizi Balita usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar I Kota Banjar dengan ρ value sebesar 0,003 < α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kategori pengetahuan kurang sebanyak 41 orang (50,6%). Dan status gizi berada pada kategori gizi kurang yaitu sebanyak 47 orang (58%).
    Kata kunci: Hubungan, Pengetahuan,Kadarzi, Status Gizi

  • HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD MELATI 2 KELURAHAN KARANGPANIMBAL KECAMATAN PURWAHARJA KOTA BANJAR
    Vol 1 No 1 (2018)

    Abdurrauf
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Jurnal Kesehatan Mandri Aktif Volume 1 Nomor 1, 01 April 2018, Halaman 33-36
    Abstrak. Stimulasi diperlukan untuk mengarahkan perkembangan, mencegah terjadi keterlambatan perkembangan dan mencerdaskan anak. Stimulasi pasca indra penting untuk kecerdasan ibarat pesawat telepon, manfaat stimulasi adalah mengembangkan hubungan (network) antara satu syaraf dengan syaraf lain. Periode penting dalam perkembangan anak adalah masa balita, karena masa ini perkembangan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis dimana diperlukan rangsangan dan stimulasi yang berguna agar potensi anak berkembang. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan menggunakan cross sectional. Dari hasil analisa terlihat bahwa dari 36 ibu yang memberikan stimulasi aktif lebih banyak yang perkembangan anaknya dalam kategori abnormal 7 orang (38.8%), meragukan 5 orang (27,8%) dan tidak dapat di test sebanyak 1 orang dengan hasil p-value sebesar 0,000. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi ibu dengan perkembangan anak, untuk itu disarankan agar Paud melati dapat memberikan bimbingan kepada ibu peserta didik, untuk selalu memberikan stimulasi sehingga perkembangan anak menjadi normal.
    Kata kunci: stimulasi, perkembangan

  • BESAR RISIKO GANGGUAN KESEHATAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAN MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH CIBEUREUM KOTA BANJAR
    Vol 2 No 2 (2019)

    Arie Ardiyanti Rufaedah1
    Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanBina PutraBanjar
    Abstrak. The final waste processing which is carried out at FWP Cibeureum uses open dumping method. The process of waste decay in the landfill raises air pollution like hydrogen sulfide gas (H2S) which is a colorless gas, highly toxic, flammable, and has the characteristic rotten eggs odor. One of continuous exposure which must be faced by people around the landfill every day is H2S exposure that can cause health risks. This research aims to determine the average of people happiness level and risk around the landfill, to analyze the difference of hydrogen sulfide exposure to the biggest risk of health disorders and people happiness levels around at Cibeureum final waste processing (FWP) Banjar city. The research method is descriptive analytic survey with cross sectional research design. The approach which gets used in this research uses environmental health risk analysis assessment (EHRA) field study. The reasearch date were analysed by using analysis of distribution frecuency, chi-square,and variance analysis. The result of chi-square analysis shows the value of p-value of H2S exposure with big healthy risk is 0,000, which means there is a big difference of health problem risk on respondent which is exposed H2S ≥ 6 x 10-4 mg/kg/day and exposure of H2S <6 x 10-4 mg/kg/day. The result of chi-square analysis shows the value of p-value of risk and happiness is 0,029 which means there is difference of happiness level among respondents having low health risk with respondent having high health risk. The result of variance analysis shows that p-value is 0,000 means there is a big difference of risk of health disturbance and level of social happiness based on distance of residence. In conclusion, the higher the exposure of H2S, the higher the risk of health problems and the higher the risk of health problems, the lower the happiness levels of the community. Also, The closer the distance to residence with the FWP, the greater the risk of health problems and the lower the happiness of the community around the Cibeureum landfill.
    Keywords: final waste processing (FWP), exposure to hydrogen sulfide, great health risks, level of happiness

  • FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATARUMAN II KOTA BANJAR
    Vol 1 No 1 (2018)

    Isyeu Sriagustini
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Masalah penyakit menular sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi penyebab kesakitan dan kematian utama khususnya dikalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan. Salah satu penyebab utama kesakitan di negara-negara berkembang adalah penyakit tuberkulosis paru (TB paru). Penyakit TB paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, kuman tersebut biasanya masuk kedalam tubuh manusia melalui udara pernapasan ke dalam paru kemudian menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya. Melihat semakin banyaknya penularan penyakit TB paru pada anak maka perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru pada anak. Dalam analisis ini dilakukan pengujian statistik dengan Chi-square dan perhitungan Odds Ratio (OR). Faktor risiko yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian TB paru pada anak berdasarkan analisis multivariat yaitu riwayat kontak penderita TB paru BTA positif (p=0,010 dan OR=4,020 CI 95%=1,404-11,508) dan status gizi (p=0,002 dan OR=4,576 CI 95%=1,735-12,066).
    Kata kunci:TB Paru, Chi-square

  • HUBUNGAN PERSALINAN PRETERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM BANJAR TAHUN 2014
    Vol 2 No 1 (2019)

    Deuis Nurdiawati
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Asfiksia neonatorum terjadi ketika bayi tidak cukup menerima oksigen sebelumnya, selama atau setelah kelahiran. Faktor yang menyebabkan asfiksia neonatorum antara lain faktor keadaan ibu yaitu persalinan preterm. Persalinan preterm menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persalinan preterm dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Banjar.Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian korelatif dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu ibu yang bersalin pada tahun 2014 sebanyak 3304 dengan sampel yang dipilh secara random sebanyak 357 orang. Hasil penelitian di Ruang Teratai I BLUD RSU Kota Banjar menunjukkan kejadian persalinan preterm sebanyak 92 orang (25,8%). Kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sebanyak 77 orang (21,6%). Ada hubungan persalinan preterm dengan kejadian asfiksia pada Bayi Baru Lahir di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum (RSU) Banjar dengan p-value 0,001 < alpha 0,05
    Kata kunci: Persalinan, Preterm, Asfiksia

  • HUBUNGAN NYERI DENGAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA LANSIA YANG MENGALAMI ARTHRITIS RHEUMATOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANCAH KABUPATEN CIAMIS
    Vol 1 No 1 (2018)

    Suriany
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
    Abstrak. Menua merupakan proses yang alamiah hilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan organ tubuh memperbaiki diri atau mengganti diri untuk mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, bersifat irreversibel dan dialami oleh semua makhluk. Seiring dengan bertambahnya usia, timbul perubahan-perubahan sebagai akibat proses menua (aging process), meliputi perubahan fisik, mental, spiritual, dan psikososial (Azizah, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nyeri dengan activity daily living pada lansia yang mengalami arthritis rheumatoid di wilayah kerja Puskesmas Rancah Kabupaten Ciamis. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang terdiagnosa arthritis rheumatoid di wilayah kerja Puskesmas Rancah sebanyak 125 orang. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian yaitu nyeri pada lansia yang mengalami arthritis rheumatoidberada pada kategori nyeri tak tertahankan sebanyak 22 orang (39,3%), activity daily living lansia berada pada kategori ketergantungan sangat berat sebanyak 17 orang (30,4%), terdapat hubungan nyeri dengan activity daily living pada lansia yang mengalami arthritis rheumatoiddi wilayah kerja Puskesmas Rancah Kabupaten Ciamis dengan ρ value sebesar 0,036 lebih kecil dari nilai α = 0,05.
    Kata Kunci: Nyeri, Activity Daily Living

  • HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PANDEMI COVID-19 DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA CIMINDI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN PANGANDARAN
    Vol 1 No 1 (2021)

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PANDEMI COVID-19 DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT

    DALAM  PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA CIMINDI

    KECAMATAN  CIGUGUR KABUPATEN PANGANDARAN

     

    Oleh

    Aneng Yuningsih

    Indri Khoerunnisa

     

    Abstrak. Pandemi Covid-19, perlu dihadapi dengan beberapa sikap-sikap baik ilmiah dan non ilmiah pasti akan beredar di berbagai kalangan masyarakat sebagai bagian sikap berpikir untuk mengetahui dan memahami pandemi tersebut. Keberhasilan suatu negara dalam mengatasi pandemi dapat dilihat dari perbandingan jumlah kasus positif dengan jumlah tes (positivity rate) dan angka kematian.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pandemi Covid-19 dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19.

    Rancangan penelitian yang digunakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua masyarakat di Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran sebanyak 4.540 orang. Teknik sampling yang digunakan random sampling, sehingga sampel sebanyak 98 orang.

    Hasil uji statistik nilai koefisien korelasi sebesar 0.651 dan 0.735 angka tersebut memiliki makna kekuatan hubungan cukup berarti atau sedang dan tinggi atau kuat dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan cukup berarti antara pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pandemi Covid-19, serta ada hubungan yang tinggi atau kuat antara pengetahuan masyarakat terhadap pandemi Covid-19 dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 di Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran.

    Saran bagi masyarakat diharapkan dapat mejalankan program kementrian kesehatan yaitu cuci tangan pake sabun (CTPS) sebagai upaya pencegahan Covid-19, serta dapat menyaring informasi yang tidak jelas sumbernya agar senantiasa memiliki pengetahuan yang positif. Masyarakat juga diharapkan dapat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan Kesehatan dan pemerintah yaitu mengikuti vaksinasi secara lengkap.

    Kata Kunci                  : Pengetahuan, Sikap, Partisipasi, Covid-19.

1-25 dari 75